Fungsi Kapasitor yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara membuatnya menjadi Komponen Elektronika yang penting.Artikel sebelumnya telah membahas tentang Jenis-jenis Kapasitor beserta Fungsi dan Simbolnya, maka untuk kesempatan ini akan membahas tentang Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka dan Huruf-nya.
Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Farad menjadi pilihan utama produsen dalam memproduksi sebuah Kapasitor agar dapat digunakan oleh peralatan Elektronika. Satuan-satuan tersebut diantaranya adalah: Micro Farad (F), Nano Farad (nF) dan Piko Farad (pF ). Seperti Gambar diatas, di badan Kapasitor juga terdapat tanda yang menunjukkan Polaritas arah Negatif (-) dari sebuah Kapasitor Elektrolit. Disamping itu, daya tahan Panas Kapasitor juga tertulis dengan jelas di label badannya. Maka kita perlu menghitungnya ke dalam nilai Kapasitansi Kapasitor yang sebenarnya. Cara menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut. ![]() Kebanyakan orang terkadang masih bingung mengenai cara kerja dari kapasitor. Saya sendiri pada saat kuliah juga beberapa kali beruba h pemahaman tentang bagaimana sebenarnya kapasitor itu bekerja. Seingat saya dulu pernah salah satu dosen bidang elektronika mengatakan bahwa kapasitor itu tidak bisa dilewati oleh arus searah dan oleh arus bolak-balik dianggap bagaikan seutas kawat. Sehingga pada waktu itu saya dan teman-teman khususnya salah satu sohib saya yang senang menganalisa rangkaian elektronika mempunyai pandangan seperti yang dikatakan oleh dosen tersebut. Sampai saat ini juga saya masih sering menjumpai beberapa orang yang menyimpulkan bahwa cara kerja kapasitor itu adalah seperti p endapat di atas. Sebenarnya saya tidak menyalahkan sepenuhnya pemahaman di atas, hanya saja setelah beberapa kali saya melakukan analisa terhadap kerja kapasitor sesungguhnya tidak bisa kita simpulkan secara pasti seperti pen dapat di atas. Kapasitor itu bekerja sesuai dengan sifat atau karakteristik asli dari kapasitor itu sendiri. Tidak membedakan apakah arus searah atau arus bolak balik, yang pasti kapasitor hanya bekerja sesuai dengan karakterisitik yang sebenarnya. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867) dan dengan satuan farad. Komponen penyusun kapasitor itu sebenarnya adalah dua buah plat sejajar yang dipisahkan oleh bahan dielektrik (contoh: vacum, kertas, mika, kerami k dll ) dan mempunyai sifat dasar bahwa kapasitor itu bila dialiri arus listrik maka akan menyimpan muatan, pengisian muatan itu terjadi selama kapasitor itu belum terisi penuh. Kemudian kapasitor akan melakukan pelepasan muatan apabila polaritas tegangan dari terminal yang dihubungkan padanya lebih rendah. Pelepasan muatan ini bisa saja terjadi walaupun kapasitor belum terisi penuh selama adanya perbedaan polaritas. Sesuai dengan aturan listrik bahwa arus listrik itu mengalir dari polaritas yang lebih tinggi ke polaritas yang lebih rendah. Muatan yang tersimpan dalam kapasitor dapat dihitung dengan rumus: Q C V Dimana: Q Muatan listrik dalam Coulomb C Nilai kapasitansi dalam Farad V Nilai tegangan dalam volt Nilai kapasitansi dihitung dengan rumus: C (8,85 x 10 -12 ) (k At) Dimana: K Konstanta dielektrik Untuk bisa memahami secara meyakinkan mengenai cara kerja kapasitor, mari kita pelajari beberapa kombinasi dari rangkaian kapasitor di bawah ini. I. Cara Kerja Kapasitor Pada Pengujian I Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Gambar sinyal saat pelepasan muatan lebih lama Mari kita perhatikan gambar di atas, pada saat saklar SW1 kita hubungkan dengan supply 9V, maka kapasitor akan melakukan proses pengisian. Karena tidak ada tahanan kapasitor C1 bisa terisi langsung dengan cepat. Kemudian saat kita ubah posisi SW1 ke ujung R1 47K maka, kapasitor C1 akan melakukan pelepasan muatan. Hal ini terjadi karena polaritas pada ujung R1 lebih kecil dibanding dengan polaritas pada ujung terminal C1. Polaritas tegangan pada C1 adalah sesuai dengan supply pada waktu pengisian sedangkan pada R1 adalah 0 volt. Proses pelepasan muatan C1 bisa anda lihat pada gambar grafik di atas, dimana pelepasan kapasitor berlangsung sedikit lama dikarenakan ditahan oleh R1. R1 membuat arus yang mengalir pada saat pelepasan muatan menjadi kecil sehingga proses pelepasan menjadi lebih lama. II. Cara Kerja Kapasitor Pada Pengujian II Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Gambar sinyal saat pengisian muatan lebih lama Coba perhatikan gambar di atas, sengaja saya rancang berkebalikan dengan rangkaian kapasitor yang pertama supaya anda bisa dengan mudah memahami. ![]() Mengapa demikian karena semakin besar tahanan yang dipasang seri dengan kapasitor baik itu pada rangkaian pengisian atau pelepasan maka arus yang mengalir dari kapasitor akan semakin kecil sehingga muatan listrik yang ada pada kapasitor akan lebih lama habisnya. ![]() Kejadian di atas bisa anda analogikan seperti sebuah penampungan air. Pipa yang mempunyai diameter lebih besar akan menjadikan pengisian atau pembuangan air menjadi lebih cepat, sedangkan pipa yang lebih kecil akan membuat pengisian atau pembuangan air menjadi lebih lama. III. Cara Kerja Kapasitor Pada Pengujian III Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Gambar sinyal tegangan kapasitor dengan tegangan AC Pada rangkaian yang ketiga ini saya akan mencoba kerja kapasitor dengan sumber tegangan bolak balik 10 Vac dan frekuensi 1 Hz.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |